Minggu, 19 Oktober 2014

Efek Urbanisasi terhadap kehidupan masyarakat Perkotaan

Efek Urbanisasi terhadap kehidupan masyarakat perkotaan


I.                   Pendahuluan
Urbanisasi meruapakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut dengan urban. Urbanisasi setiap harinya selalu terjadi. Biasanya disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota. Kota yang biasanya dijadikan urbanisasi adalah seperti Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya. Proses urbanisasi dapat menyangkut dua aspek, yaitu berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Dibawah ini mengenai faktor penarik yang menyebabkan orang desa tertarik dengan kota adalah sebagai berikut.
1. Kehidupan kota yang lebih modern.
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota.
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
5. Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di desa.

II.                Efek Urbanisasi
Pada kenyataannya urbanisasi menimbulkan efek atau pengaruh terhadap desa yang ditinggalkan maupun bagi kota yang dihuni. Efek positif dan negatif urbanisasi adalah sebagai berikut.
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
2. Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
3. Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk yang ada di desa tersebut.
4.       Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah sebagai berikut:
1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian. 
2. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota. 
3. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut. 

1.   Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja. 
2. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.   
    Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
    1.  Timbulnya pengangguran  
    2. Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota yang dapat mengganggu kenyamanan dan keindahahan kota.
    3.  Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
    4.  Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.



     Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-penyebab-dampak-urbanisasi.html












    Sabtu, 18 Oktober 2014

    Dukungan keluarga terhadap perkembangan mental individu

    Dukungan keluarga terhadap perkembangan mental individu


    Pengertian keluarga dan dukungan Sosial
    Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari kepala keluarga (ayah) serta anggota keluarganya seperti istri dan anak-anaknya. Anggota keluarga memiliki peranannya masing-masing. Peran seorang ayah yaitu mencari nafkah, sebagai pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, dan lain-lain. Selain itu peran ibu adalah mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak, sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Sedangkan, peran anak yaitu melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual. 
    Ada berbagai definisi dukungan sosial, dukungan sosial berasal dari kata sosial support, dimana arti dari sosial adalah menyinggung relasi diantara dua atau lebih individu (Chaplin, 1999) dan support yang artinya adalah 1) mengadakan atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain, 2) Memberikan dorongan atau semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuatan keputusan (Chaplin, 1999).  Dukungan sosial dapat diperoleh dari berbagai kalangan. Salah satunya yang akan dibahas di sini adalah dukungan sosial keluarga. Dukungan keluarga sangat penting dalam perkembangan mental individu agar individu tersebut tidak merasa sendiri dan tidak mudah putus asa.

    Dukungan sosial keluarga terhadap perkembangan mental individu
    Pembentukan mental sangat penting dilakukan sejak usia dini. Tujuannya agar kelak individu pada saat beranjak dewasa, individu tersebut memiliki mental yang kuat saat menghadapi permasalahan kehidupan. Perkembangan mental individu harus diperhatikan. Jangan membiarkan individu tumbuh dengan mental yang lemah dan penakut. Jika individu megalami suatu masalah, individu tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut karena mentalnya yang lemah maka peran keluarga sangatlah penting agar dapat menyemangati dan memberikan dorongan yang berarti hingga mental individu tersebut kembali bangkit lagi dan kuat. Sebagai contohnya adalah Bapak Ir. Jokowi yang terpilih menjadi presiden RI. Bapak jokowi dibersarkan di keluarga yang sederhana. Beliau memiliki kepercayan diri pada saat berpidato didepan khalayak ramai atau masyarakat. Kepercayaan diri tersebut terbentuk karena adanya dukungan sosial dari keluarga Bapak Jokowi berupa pembentukan mental yang sudah diajari oleh keluarganya sejak beliau kecil. Beliau mendapatkan dukungan sosial dari keluarganya berupa pembangunan terhadap mental untuk memimpin, diawali dari memimpin keluarga hingga memimpin Negara Republik Indonesia. 
    Dukungan sosial dari keluarga berupa apa saja? Dukungan sosial yang diberikan keluarga bermacam macam, seperti dorongan semangat, memberikan kalimat positif yang membangun, sebasgai tempat bersandar saat sedang mengalami keputusasaan, dan banyak lainnya. Keluarga berperan aktif dalam setiap pembangunan mental individu.Oleh karena itu, jangan sia-siakan moment bersama keluarga.


    Sumber     : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40287/4/Chapter%20II.pdf