Pengertian laporan
Laporan
merupakan karya tulis yang dibuat sesorang setalah melakukan suatu kegiatan
atau penelitian yang ditugaskan kepadanya sebagai pertanggungjawab dari apa
yang sudah dia lakukan. Laporan berisi informasi, gagasan dari seorang penulis
yang diambil dari penelitian, pengamatan yang usdah dilakukan. Laporan ada yang
bersifat tulisan maupun lisan. Laporan tulisan yang di buat dari pemikiran
penulisa disebut dengab laporan ilmiah yang laporannya mengupas tentang masalah
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada
orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Fungsi laporan
1.
Sebagai dokumen yang dapat dijadikan
bahan studi.
2.
Sebagai pembelajaran bagi orang lain.
3.
Sebagai
landasan bagi pemimpin untuk menentukan kebijakan.
4.
Sebagai
pertanggungjawaban kepada orang yang diberi tugas.
5.
Laporan Ilmiah
harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
Dasar Membuat
Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
- Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
- Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
- Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
- Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
- Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Jenis-jenis
Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a. Laporan Lengkap (Monograf)
- Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
- Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
- Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
- Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
- Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah
- Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
- Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
- Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
- Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
- Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
- Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
- Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
- Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
4. macam-macam laporan
a.laporan berbentuk formulir isian
laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
b. laporan berbentuk surat
laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
c. laporan berbentuk memorandum
laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d. laporan perkembangan dan keadaan
laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. laporan berkela
laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
f. laporan laboratoris/hasil penelitian
laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
g. laporan formal/semi formal
laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.
5. Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
a.laporan berbentuk formulir isian
laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
b. laporan berbentuk surat
laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
c. laporan berbentuk memorandum
laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d. laporan perkembangan dan keadaan
laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. laporan berkela
laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
f. laporan laboratoris/hasil penelitian
laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
g. laporan formal/semi formal
laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.
5. Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
- Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
- Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
- Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
- Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
- Adanya kesimpulan dan saran
- Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
Syarat Laporan Ilmiah
Suatu karya dapat dikatakan
ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
- Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
- Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
- Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
- Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
- Tulisan disusun dengan metode tertentu
- Tulisan disusun menurut sistem tertentu
- Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
- Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua bentuk
sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan
hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian
danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
Bagian awal
- halaman judul
- Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
- Halamn kata pengantar atau prakata
- Daftar isi
- Daftar tabel (jika ada)
- Daftar gambar (jika ada)
- Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Ruang lingkup
- Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Landasan teori/ tinjauan teoretis
- Kerangak teori
- Kerangka konsep
- Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA
PENELITIAN
- Jenis penelitian
- Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
- Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
- Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
- Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
- Lokasi dan waktu penelitian
- Teknik pengumplan data.
- Instrumen penelitian yang digunakan
- Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian
dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
· Instrumen penelitian
· Berbagai data sekunder yang diperlukan
· Anggaran penelitian
· Jadwal penelitian
Referensi :
http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/
Berikut Contoh Laporan Ilmiah
(Diambil dari praktikum Biologi pada saat SMA)
Laporan Hasil
Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Biji Tanaman Cabai
Disusun Oleh
Kelompok 4 :
1.Chrisnawati
Manik
2.Debora
kristina
3.Radhea
Aulia
4.Desi
Lestari
5. Lestari Makmur
Kelas
: X3
Kata Pengantar
Puji Syukur
kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya laporan
ilmiah ini dapat terselesaikan. laporan ini berisi mengenai pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman biji. tanaman biji tersebu di letakkan
pada kondisi yang berbeda-beda yaitu tempat yang ada cahaya matahari
serta yang tidak ada cahaya matahari. dengan begitu dalam beberapa hari
kita dapat mengamati pertumbuhan serta perkembangan dari biji tersebut.
Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pemimbing kami serta teman-teman
yang sudah membantu kami sehingga terselesainya laporan ini. bagi
pembaca kami berharap dapat memaklumi jika terdapat kekurangan atau
kesalahan. oleh karena itu, kami berharap kepada siapa saja yang membaca
agar memberikan solusi dan masukkan agar selanjutnya laporan ini dapat
terpakai dan bermanfaat. Terima Kasih
DAFTAR
ISI
1.
Sampul
2.
Kata pengantar
3.
Daftar isi
4.
Bab I Pendahuluan
-
(1.1)Latar belakang
-
(1.2)Topik
-
(1.3)Rumusan masalah
-
(1.3)Tujuan
5.
Bab II Dasar teori / tinjauan
pustaka
6.
Bab III Hasil pengamatan
-
(3.1) Tempat Pelaksanaan
-
(3.2) Bahan Penelitian
-
(3.3) Metode Penelitian
7.
Bab IV. Pembahasan
-
(4.1) Menggunakan cahaa
matahari
-
(4.2) Tanpa menggunakan cahaya
matahari
-
(4.3) Tabel Pengamatan
8.
Bab V. Penutup
-
(5.1) Kesimpulan
-
(5.2) Saran
-
(5.3) Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Indonesia merupakan suatu Negara penghasil
rempah-rempah, salah satunya cabai, cabai sangat di gemari oleh seluruh
masyarakat indonesia.
Cabai atau lombok
merupakan tanaman sayuran buah semusim. Cabai mengandung berbagai macam senyawa
yang berguna bagi kesehatan manusia. Cabai juga mengandung lasparaginase dan
capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Cabai (Capsaicum annum L)
merupakan salah satu akomoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani
di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa
manfaat kesehatan yang salah satunya adalah
zat capsaicin yang berfungsi mengendalikan penyakit kanker .
Cabai atau lombok
termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman
yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak
mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung
minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa
pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu
dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan
sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
2. Topik :
Pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman cabai.
3. Rumusan masalah
Masalah yang dihadapi adalah siswa belum nengetahui
bagaimana perbedaan perkembangan cabai yang menggunakan cahaya matahari dan
yang tidak terkena cahaya matahari.
4. Tujuan:
Untuk mengamati dan mengetahui bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada biji tanaman cabai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara
kuantitatif yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat
irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Tanaman cabai rawit cocok ditanam
pada tanah yang kaya humus, gembur dan
sarang serta tidak tergenang air. PH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam
yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan cabai rawit.
-Faktor Eksternal:
-Faktor Eksternal:
1. Suhu
2. Cahaya
3. Air
4. Nutrisi
5. Kelembapan Udara
6. Tingkat keasaman dan basa (pH)
- Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Faktor Intraseluler: gen sebagai pembawa sifat atau
lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
2. Faktor Interseluler: hormon.
Klasifikasi tanaman Cabai Rawit
Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam
famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke
dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan,
yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum, C.
chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis
: Dicotyledone
Ordo
: Tubiflorae
Familia
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum L.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat pelaksanaan
B. Alat dan Bahan
1.1.
Alat
1. Wadah kecil/mangkuk kecil
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. kamera handphone
1.2.
Bahan
1. Biji cabai
2. Kapas
3. Air
C. Metode penelitian
1.3.
Cara kerja
a.
Menyiapkan wadah/mangkuk kecil.
b.
Mengisi air kedalam mangkuk/wadah .
c.
Merendam biji tanaman cabai( kurang lebih 24 jam).
d.
Menyiapkan wadah/mangkuk yang baru.
e.
menyiapkan kapas sebagai media meletakkan biji tanaman
cabai.
f.
Setelah itu mengambil beberapa biji tanaman cabai yang
sudah direndam selama 24 jam dan meletakkannya kedalam wadah yang sudah berisi
kapas basah sebagai media penanaman.
g.
Melakukan pemisahan tanaman biji cabai yang dengan cahaya
dan tanpa cahaya.
h.
Penyiraman biji tanaman cabai dilakukan setiap 4 hari 1 kali.
i.
Melakukan pengamatan terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan biji tanaman cabai selama kurang lebih 2 hari.
j.
Menganalisa hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Biji tanaman cabai
dengan menggunakan cahaya matahari
Tanaman cabai rawit pada perlakuan I (terkena
cahaya matahari), Mengalami
pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat. Berwarna
hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini
disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari.
Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses
fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang
menyebabkan tanaman cabai rawit pada perlakuan I batangnya tampak lebih gemuk, kokoh dan daunnya terlihat lebar, tebal dan banyak.
B. Tanpa menggunakan cahaya matahari
Tanaman cabai rawit pada perlakuan II (tidak tekena cahaya matahari secara langsung)
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
C. Tabel pengamatan
no
|
Hari
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Akar (cm)
|
Daun (helai)
|
|||
cahaya
|
Tanpa
Cahaya
|
Cahaya
|
Tanpa
cahaya
|
Cahaya
|
Tanpa cahaya
|
||
1.
2.
3.
|
Ke-10
Ke-16
Ke-20
|
2 cm
3 cm
5 cm
|
1 cm
2 cm
4 cm
|
1 cm
1,5 cm
2 cm
|
1cm
1,5 cm
2 cm
|
2 helai
2 helai
3 helai
|
2 helai
2 helai
3 helai
|
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
-Biji tanaman cabai ( dalam
ruangan )
Mengalami pertambahan
tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat,
warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan
melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat
pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot I ini mengalami gejala
etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala
etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan
hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja
secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya
itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak
kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman
kekurangan nutrisi.
- Biji tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.
B. SARAN
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya dan kurang cahaya matahari.
Daftar pustaka
susilowano, gunawan. 2004,
biologiSMA: Grasindo
Aryulina, dyah. 2004, BiologiSMA
: Esis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar