Senin, 02 Desember 2013

Laporan Ilmiah



Pengertian laporan
            Laporan merupakan karya tulis yang dibuat sesorang setalah melakukan suatu kegiatan atau penelitian yang ditugaskan kepadanya sebagai pertanggungjawab dari apa yang sudah dia lakukan. Laporan berisi informasi, gagasan dari seorang penulis yang diambil dari penelitian, pengamatan yang usdah dilakukan. Laporan ada yang bersifat tulisan maupun lisan. Laporan tulisan yang di buat dari pemikiran penulisa disebut dengab laporan ilmiah yang laporannya mengupas tentang masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Fungsi laporan
1.                  Sebagai dokumen yang dapat dijadikan bahan studi.
2.                  Sebagai pembelajaran bagi orang lain.
3.                  Sebagai landasan bagi pemimpin untuk menentukan kebijakan.
4.                  Sebagai pertanggungjawaban kepada orang yang diberi tugas.
5.                  Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.

Dasar Membuat Laporan Ilmiah

Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
  • Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
  • Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
  • Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
  • Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
  • Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Jenis-jenis Laporan Ilmiah

Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a. Laporan Lengkap (Monograf)

  • Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
  • Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
  • Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
  • Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
  • Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah

  • Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
  • Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
  • Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

 Dasar Membuat Laporan Ilmiah

Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
  • Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
  • Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
  • Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
  • Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
  • Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
4. macam-macam laporan
a.laporan berbentuk formulir isian
laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.

b. laporan berbentuk surat

laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.

c. laporan berbentuk memorandum

laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.

d. laporan perkembangan dan keadaan

laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

e. laporan berkela

laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.

f. laporan laboratoris/hasil penelitian

laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.

g. laporan formal/semi formal

laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal. 

5. Ciri - Ciri Laporan yang baik


Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
  • Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku). 
  • Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
  • Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
  • Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
  • Adanya kesimpulan dan saran
  • Laporan dibuat menarik dan juga interaktif

Syarat Laporan Ilmiah
 Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
  2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
  3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
  4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
  5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
  6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
  7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
  2. Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
  1. halaman judul
  2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
  3. Halamn kata pengantar atau prakata
  4. Daftar isi
  5. Daftar tabel (jika ada)
  6. Daftar gambar (jika ada)
  7. Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan penelitian
  4. Ruang lingkup
  5. Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
  2. Kerangak teori
  3. Kerangka konsep
  4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
  • Jenis penelitian
  • Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
  • Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
  • Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
  • Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
  • Lokasi dan waktu penelitian
  • Teknik pengumplan data.
  • Instrumen penelitian yang digunakan
  • Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
·  Instrumen penelitian
·  Berbagai data sekunder yang diperlukan
·  Anggaran penelitian
·  Jadwal penelitian


Referensi :
http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/


 Berikut Contoh Laporan Ilmiah (Diambil dari praktikum Biologi pada saat SMA)


Laporan Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Biji Tanaman Cabai




Disusun Oleh 
Kelompok 4 :
1.Chrisnawati Manik
2.Debora kristina
3.Radhea Aulia
4.Desi Lestari
5. Lestari Makmur

Kelas : X3



 
Kata Pengantar
 Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya laporan ilmiah ini dapat terselesaikan. laporan ini berisi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman biji. tanaman biji tersebu di letakkan pada kondisi yang berbeda-beda yaitu tempat yang ada cahaya matahari serta yang tidak ada cahaya matahari. dengan begitu dalam beberapa hari kita dapat mengamati pertumbuhan serta perkembangan dari biji tersebut. 
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemimbing kami serta teman-teman yang sudah membantu kami sehingga terselesainya laporan ini. bagi pembaca kami berharap dapat memaklumi jika terdapat kekurangan atau kesalahan. oleh karena itu, kami berharap kepada siapa saja yang membaca agar memberikan solusi dan masukkan agar selanjutnya laporan ini dapat terpakai dan bermanfaat. Terima Kasih

 

DAFTAR ISI
1.      Sampul
2.      Kata pengantar
3.      Daftar isi
4.      Bab I Pendahuluan
-          (1.1)Latar belakang
-          (1.2)Topik
-          (1.3)Rumusan masalah
-          (1.3)Tujuan
5.      Bab II Dasar teori / tinjauan pustaka
6.      Bab III Hasil pengamatan
-          (3.1) Tempat Pelaksanaan
-          (3.2) Bahan Penelitian
-          (3.3) Metode Penelitian
7.      Bab IV. Pembahasan
-          (4.1) Menggunakan cahaa matahari
-          (4.2) Tanpa menggunakan cahaya matahari
-          (4.3) Tabel Pengamatan
8.      Bab V. Penutup
-          (5.1) Kesimpulan
-          (5.2) Saran
-          (5.3) Daftar Pustaka

 
 BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar belakang
      Indonesia merupakan suatu Negara penghasil rempah-rempah, salah satunya cabai, cabai sangat di gemari oleh seluruh masyarakat indonesia. 
Cabai atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Cabai juga mengandung lasparaginase dan capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Cabai (Capsaicum annum L) merupakan salah satu akomoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah  zat capsaicin yang berfungsi mengendalikan penyakit kanker .
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.

2.     Topik :
Pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman cabai.

3.     Rumusan masalah
Masalah yang dihadapi adalah siswa belum nengetahui bagaimana perbedaan perkembangan cabai yang menggunakan cahaya matahari dan yang tidak terkena cahaya matahari.

4.     Tujuan:
Untuk mengamati dan mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada biji tanaman cabai.



 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Tanaman cabai rawit cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air. PH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit.
-Faktor Eksternal:
1.      Suhu
2.      Cahaya
3.      Air
4.      Nutrisi
5.      Kelembapan Udara
6.      Tingkat keasaman dan basa (pH)
- Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Faktor Intraseluler: gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
2. Faktor Interseluler: hormon.
Klasifikasi tanaman Cabai Rawit
Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae.   Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angioispermae
Classis             : Dicotyledone
Ordo                : Tubiflorae
Familia            : Solanaceae
Genus              : Capsicum
Species            : Capsicum annuum L.



BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Tempat pelaksanaan



B.      Alat dan Bahan
1.1.           Alat
1. Wadah kecil/mangkuk kecil
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. kamera handphone
            1.2.      Bahan
                   1. Biji cabai
                   2. Kapas
                   3. Air

C.      Metode penelitian
1.3.          Cara kerja
a.      Menyiapkan wadah/mangkuk kecil.
b.      Mengisi air kedalam mangkuk/wadah .
c.       Merendam biji tanaman cabai( kurang lebih 24 jam).
d.      Menyiapkan wadah/mangkuk yang baru.
e.      menyiapkan kapas sebagai media meletakkan biji tanaman cabai.
f.        Setelah itu mengambil beberapa biji tanaman cabai yang sudah direndam selama 24 jam dan meletakkannya kedalam wadah yang sudah berisi kapas basah sebagai media penanaman.
g.      Melakukan pemisahan tanaman biji cabai yang dengan cahaya dan tanpa cahaya.
h.      Penyiraman biji tanaman cabai dilakukan setiap  4 hari 1 kali.
i.        Melakukan pengamatan terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman cabai selama kurang lebih 2 hari.
j.        Menganalisa hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil pengamatan.



BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Biji tanaman cabai dengan menggunakan cahaya matahari

Tanaman cabai rawit pada perlakuan I (terkena cahaya matahari), Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat. Berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pada perlakuan I batangnya tampak lebih gemuk, kokoh dan daunnya terlihat lebar, tebal dan banyak.




B.    Tanpa menggunakan cahaya matahari
 Tanaman cabai rawit pada perlakuan II (tidak tekena cahaya matahari secara langsung)
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.

C.     Tabel pengamatan
no
Hari
Tinggi tanaman (cm)
Akar (cm)
Daun (helai)
cahaya
Tanpa
Cahaya
Cahaya
Tanpa
cahaya
Cahaya
Tanpa cahaya
1.
2.
3.
Ke-10
Ke-16
Ke-20
2 cm
3 cm
5 cm
1 cm
2 cm
4 cm
1 cm
1,5 cm
2 cm
1cm
1,5 cm
2 cm
2 helai
2 helai
3 helai
2 helai
2 helai
3 helai



BAB V
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
 
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
-Biji tanaman cabai ( dalam ruangan )
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot I ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.

- Biji tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.

B.     SARAN

Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya dan kurang cahaya matahari.

Daftar  pustaka
susilowano, gunawan. 2004, biologiSMA: Grasindo
Aryulina, dyah. 2004, BiologiSMA : Esis.

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar