Selasa, 04 November 2014

Sekilas Mengenai Sistem Kurikulum 2013

Usaha para Menteri Pendidikan untuk memajukan anak bangsa patutlah di hargai. Mereka yang ikut campur dalam dunia pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu agar anak bangsa dapat mengubah pola pikirnya, menambah keterampilan, kreatif, dan bekerja keras. Hal itu diterapkan oleh Menteri Pendidikan kita yaitu Pak Menteri M. Nuh. Beliau telah rombak kurikulum sekolah mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Menurut Kementrian, kurikulum 2006 yang sekarang berlaku masih banyak kekurangannya. Terlalu padat karena kebanyakan mata pelajaran, belum sepenuhnya berbasis dengan tujuan pendidikan kita. Kurikulum ini juga tidak mengutamakan kualitas sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mereka juga berpendapat kalau kurikulum ini terlalu rigid, kaku. Detail di kurikulum 2006 ini tidak terlalu jelas, jadi ada banyak tindakan multitafsir; para guru menerapkan kurikulum ini sesuai pandangan mereka masing-masing yang notabene beda satu sama lain. Menutupi kekurangan itu, dibuatlah kurikulum 2013 dengan kelebihan yang diharapkan bisa menambal kekurangan kurikulum 2006. Mendetailkan tujuan dan mengurangi mata pelajaran.

Saya berpendapat bahwa sebenarnya semua itu merupakan niat baik bapak Menteri pendidikan untuk memajukan anak Bangsa, cuma mungkin niat beliau sedikit membebani kalangan pelajar. Kalau dilihat dengan Negara-negara maju, pelajar yang di Indonesia sangat berbeda dengan luar negeri baik itu dari pola pikirnya dan tata cara pembelajarannya. Nah, bapak Menteri ingin anak-anak Indonesia seperti itu juga walau dengan cara yang  berbeda.

Senin, 03 November 2014

Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Mempertahankan Identitas Nasional

Generasi muda memiliki peran yang sangat besar untuk memikirkan nasib dan memperjuangkan bangsa Indonesia di zaman yang semakin maju ini. Generasi muda sebagai sumber daya manusia memiliki peran penting, pemuda harus memiliki jiwa nasionalis yang kokoh untuk tetap mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dan Identitas Nasional yang pada saat ini mulai pudar atau hilang. Nasionalisme sebagai wujud cinta akan tanah air. Misalnya dari hal yang sederhana yaitu zaman sekarang banyak masyarakat Indonesia salah satunya pemuda yang lebih memilih menggunakan produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Padahal Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi dan bagus. Walaupun pada kenyataannya kemampuan sumber daya manusia bangsa kita kurang maju dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, Amerika, dan negara maju lainnya. Kemudian contoh selanjutnya Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai perbedaan suku, ras, dan agama serta bahasa. Perbedaan tersebut jangan smapai membuat masyarakat Indonesia pecah dan kacau. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan secara terus-menerus, karena dapat menyebabkan hilangnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk mencapai satu tujuan.
Jiwa Nasionalis pemuda harus benar-benar ditanamkan untuk memajukan bangsa Indonesia yang sekarang ini sudah terkontaminasi oleh perubahan zaman. Identitas Nasional merupakan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan serta perkembangan suatu bangsa. Setiap bangsa memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda. Begitupula dengan bangsa kita yang berbeda dengan bangsa yang lain. Mulai dari aspek budaya, sosial masyarakat, tata Negara, sifat dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini tidak lepas dari peran pemuda untuk mengembangkan bangsanya menjadi bangsa yang bermartabat. Tindakan nyata dari pemuda Indonesia yaitu dengan adanya hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah pemuda adalah tonggak utama dalam sejarah pergerakan Indonesia. Ikrar ini dinggap sebagai kristalisasi semangat untuk menengaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan sumpah pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “ bahasa Indonesia”.