1. Tuliskan karakter-karakter tidak
beretika dalam kehidupan sehari-hari! (beri 5 contoh dan analisa)
Jawab:
Terdapat dua jenis etika yaitu etika deskriptif dan
etika normatif. Etika deskriptif adalah etika yang berkaitan dengan suatu fakta
yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan
realitas yang membudaya dalam kehidupan bermasyarakat misalnya adat istiadat,
kebiasaan dan hal-hal yang dianggap baik dan buruk. Karakter yang tidak
beretika dari etika deskriptif berarti karakter yang bertentangan dengan hal
yang sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan etika normatif adalah etika yang
memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku seperti kejujuran, kedisiplinan,
loyalitas dan lainnya. Karakter yang tidak beretika pada etika normatif adalah
karakter yang berlawanan atau tidak sesuai dengan etika normatif yaitu seperti
berbohong, tidak disiplin dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh karakter-karakter
yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari.
a. Berbohong
Berbohong
merupakan salah satu sikap dimana manusia memberikan pernyataan atau ungkapan
yang tidak benar atau tidak sesuai dengan fakta yang ada kepada orang lain.
Apabila sudah pernah berbohong maka selanjutnya kemungkinan akan mudah untuk
berbohong selanjutnya. Tindakan berbohong ini sangat merugikan orang lain
dikarenakan membuat orang lain mempercayai sesuatu yang tidak sesuai dengan
fakta. Sebagai contoh berbohong dalam kehidupan sehari-hari adalah menyontek,
plagiat, memalsukan tanda tangan orang lain dan lain sebagainya.
b. Berbicara
kasar didepan umum
Berbicara
kasar didepan umum merupakan tindakan kedua yang tidak beretika. Berbicara
kasar membuat orang sekitar risih atau tidak nyaman dengan perkataan kasar yang
diucapkan oleh orang tersebut. Tindakan ini dianggap tidak beretika karena
selain tidak menghargai orang disekitar dan juga tidak memperdulikan lingkungan
sekitar.
c. Melanggar
peraturan lalu lintas
Peraturan
lalu lintas haruslah ditaati dan dipatuhi demi kenyamanan dan keselamatan diri
sendiri dan orang lain. Hal tersebut sering sekali dihiraukan dan dilanggar.
Tindakan ini menunjukan bahwa orang yang melanggar tersebut tidaklah memiliki
etika dalam berkendara.
d. Membuang
sampah sembarangan
Masyarakat
sering sekali membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal sudah ada tempat
sampah yang telah disediakan tetapi dikarenakan ketidakpedulian dan rasa malas
itulah yang membuat masyarakat sembarangan membuang sampah seperti dijalan, dipinggiran
sungai, dan tempat lainnya. Salah satu dampak dari membuang sampah sembarangan
yaitu mengakibatkan banjir. Apabila sudah banjir masyarakat malah menyalahkan
pemerintah padahal banjir tersebut salah satunya diakibatkan dari masyarakat
yang membuang sampah sembarangan.
e. Tertawa
Terlalu Keras dalam lingkup ruangan yang sedang mengalami musibah atau berduka
Tertawa
bukanlah tindakan atau hal yang dilarang, hanya saja perlu menempatkan diri
pada tempat dan keadaan disekitarnya. Tertawa terlalu keras dapat membuat orang
disekitar akan merasa terganggu. Hal tersebut menjadi tidak pantas apabila
dilakukan dalam lingkup keluarga, kelompok atau lingkungan yang sedang
mengalami musibah atau berduka karena dianggap tertawa diatas penderitaan orang
lain yang seharusnya sedang membutuhkan semangat.
2. Tuliskan aktivitas tidak beretika
profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana Teknik Industri! (beri 5
contoh dan analisa)
Jawab:
Jawab:
a a. Tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Tidak
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah diberikan merupakan aktivitas
yang tidak beretika dimana pekerjaan yang sudah dipercayakan haruslah
dilaksanakan dengan baik. Dampak yang ditimbulkan dari tindakan yang tidak
bertanggung jawab ini yaitu dapat merugikan orang lain yang berdampak besar
terhadap perusahaan.
b. Sering tidak masuk kerja
Sering
absen atau tidak masuk kerja merupakan aktivitas yang tidak beretika, dimana
hal tersebut dapat menghambat pekerjaan orang lain dan dapat merugikan
perusahaan. Orang yang beretika pasti akan bertanggung jawab atas pekerjaannya
dengan masuk kerja dan menyelesaikan pekerjaannya.
c. Menjatuhkan pendapat orang lain dengan
celaan
Berpendapat dalam melakukan pekerjaan merupakan hal wajar yang perlu
dilakukan oleh para profesional kerja. Pendapat orang lain hendaknya
didengarkan dengan baik. Menjatuhkan pendapat orang lain dengan celaan
merupakan kegiatan tidak beretika dimana hal tersebut akan membuat orang lain
tersinggung.
d. Sifat egois yang tidak dapat bekerjasama
dalam tim
Pekerjaan yang dilakukan pada umumnya akan berhubungan
atau berkaitan dengan banyak orang dimana kerjasama dalam tim tentu sangat
diperlukan. Orang yang egois dan tidak dapat bekerja sama dalam tim merupakan
aktivitas tidak beretika.
e. Tidak
bekerja secara jujur
Pekerjaan tidak jujur seperti mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil kerja dengan
mengambil barang yang merupakan milik perusahaan dan menjualnya keluar. hal ini
merupakan tindakan yang tidak beretika karena mencerminkan bahwa orang tersebut
tidak dapat dipercaya.
3. Jelaskan pentingnya memahami etika profesi untuk Sarjana Teknik Industri!
Jawab:
Etika
profesi sangatlah penting dimiliki oleh setiap sarjana. Dengan memahami etika
profesi, salah satunya adalah sarjana teknik industri yang akan bekerja
nantinya memiliki etika yang baik dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan
kode etik yang ada. Sarjana teknik industri yang telah dibekali dengan etika
profesi diharapkan kelak ketika bekerja dapat menjaga reputasi perusahaan,
bertanggung jawab kepada lembaga dan masyarakat umum dan menjaga sikap dan
tingkah laku.
4. Jelaskan dan uraikan organisasi profesi yang relavan untuk Prodi Teknik Industri selain PPI!
Jawab:
Organisasi profesi merupakan suatu kelompok yang terorganisir baik segala sistem yang terdahulu, sekarang, dan akan datang yang mana beranggotakan para orang yang berprofesi. Sehingga apabila semua elemen tersebut disatukan maka akan terbentuk suatu organisasi sistem kerja yang baik. Organisasi profesi yang dijelaskan disini adalah organisasi profesi yang relavan untuk prodi Teknik Industri. Organisasi profesi untuk Teknik Indutri sudah banyak terbentuk seperti salah satunya yaitu Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Berikut terdapat organisasi yang relavan untuk prodi Teknik industri selain PII yaitu.
1. E-Mailing list Group Komunitas Teknik Industri
Indonesia (KTII)
Grup milis ini
adalah wadah terhimpunnya komunitas profesi Teknik Industri dan merupakan
wahana dan media komunikasi, diskusi dan silaturahmi. KTII dibentuk oleh 3
pilar organisasi profesi dengan latar belakang Teknik Industri yaitu BKTI-PII
(Badan KeJuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia), BKSTI (Badan
Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri) dan ISTMI (Ikatan
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri), bertujuan untk membangun dan
mengembangkan keprofesian di bidang Teknik Industri.
2. IIE (Institute of Industrial and System
Engineering)
Institute of
Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi
semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat
dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948
dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama
ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota
termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi
regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika
Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
3. Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)
Perhimpunan
Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi tingkat nasional yang beranggotakan
para pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama
berhimpun dalam satu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya
masing-masing membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiaanya
sehingga potensi ergonomi dalam pembangunan Nasional dapat lebih berkembang.
PEI didirikan pada tanggal 10 Oktober 1987 di Gedung Laboratorium Teknolobi 111
Institut Teknologi Bandung. Tujuan dibentuknya PEI adalah untuk mengembangkan
serta menerapkan ilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan
berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis dengan sasaran
mencapai keselarasan hubungan timbal balik antara manusia, alat dan
lingkungannya.
4. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai
organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen
Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta.
Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI
telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16
tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan
atau keindustrian.
5. Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan
suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang
didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985. PATI berdiri berdasarkan
PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan non-politik
dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial.
5. Jelaskan
berbagai organisasi profesi beserta kode etik profesinya yang relavan
dengan bidang Teknik Industri baik regional maupun gobal (minimal 5)!
Jawab:
- Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI), merupakan suatu asosiasi dimana setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana jasa konstruksi. Kode etik ASTTI antara lain.
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai dasar Fundamental untuk mewujudkan manusia yang berjiwa
Pancasila serta memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, tunduk kepada
perundang-undangan & peraturan yang berlaku serta menghindarkan diri dari
perbuatan melawan hukum.
b. Tanggap terhadap kemajuan &
senantiasa memelihara serta meningkatkan Kemampuan Teknis, Mutu,
Keahlian & Pengabdian profesinya seiring dengan perkembangan teknologi.
c. Penuh
rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman mengenai
teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai tuntutan dari keprofesionalan.
2. Persatuan Insinyur Indonesia
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The Institution of Engineers Indonesia – IEI)
adalah organisasi profesi yang didirikan di kota Bandung pada tanggal 23 Mei 1952 untuk
menghimpun para insinyur atau sarjana teknik di seluruh Indonesia.
Beberapa kode etik PII adalah sebagai berikut :
CATUR
KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR
Mengutamakan
keluhuran budi.
Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Meningkatkan
kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
WARNA
Warna dasar diambil orange, yaitu suatu warna yang
diperoleh dari warna merah dan kuning, sehingga efeknya adalah lebih terang
dari merah, tetapi lebih lembut dari kuning. Orange terletak di daerah setengah
terang, sedangkan putih terletak di daerah terang sekali, sehingga kombinasi
orange dengan putih pada lingkaran luar menghasilkan warna yang kontras tetapi
tetapi tetap lembut. Untuk memberikan kontras kepada kedua
kombinasi itu, maka warna hitam dimunculkan, sehingga secara keseluruhan
tercapailah kombinasi warna yang harmonis. Dilihat dari pemaknaan warna, maka
putih berarti suci atau keluhuran budi. Kombinasi warna tersebut melambangkan
dinamika PII dengan keluhuran budi dan penuh kepercayaan dalam berkarya.
FILOSOFI
Ditinjau secara keseluruhan, maka kombinasi bentuk
dan warna di atas mencapai keseimbangan yang harmonis, dan merupakan suatu
komposisi bentuk dan warna yang seimbang, yang senantiasa dapat diletakkan di
atas latar belakang dengan warna apapun tanpa mengurangi nilai dan artinya.
Tafsiran secara lebih luas, bahwa PII berdiri teguh di atas kaki sendiri,
berbakti untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan
teknologi, tidak terpengaruh oleh sesuatu aliran politik, dan memberi
kontribusi nyata untuk kesejahteraan masyarakat
3.
Ikatan Sarjana Teknik Manajemen
Industri (ISTMI)
Ikatan
Sarjana Teknik Manajemen Industri (ISTMI) merupakan
organisasi profesi dari disiplin ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen
Industri (MI) di Indonesia yang didirikan di akarta pada tanggal 22 November
1986. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan
MI telah diterima dikalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar
16 tahun sebelumnya. Keberadaan organisasi ini telah menembus batas-batas
konvensional keteknikan atau keindustrian.
4. E-Mailing List Group Komunitas Teknik Industri (KTII)
E-Mailing
List Group Komunitas Teknik Industri (KTII) merupakan wadah
terhimpunnya komunitas profesi Teknik Industri dan merupakan wahana dan media
komunikasi, diskusi dan silaturahmi. KTII dibentuk oleh 3 pilar organisasi
profesi dengan latar belakang Teknik Industri yaitu BKTI-PII (Badan Kejuruan
Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia), BKSTI (Badan Kerjasama
Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri) dan ISTMI (Ikatan Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri), bertujuan untk membangun dan
mengembangkan keprofesian di bidang Teknik Industri. Dalam melaksanakan
program-program KTII, 3 anggotanya, yaitu BKTI-PII, BKSTI dan ISTMI telah
menandatangani kesepahaman bersama (MOU) pada tanggal 8 Juni 2014 untuk
menyepakati kerjasama secara sinergis di 9 Program Utama.
5. Institute of Industrial Engineers (IIE)
Institute of Industrial Engineers
(IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung
profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas
dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American
Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk
mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa
baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan
nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di
Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
KODE ETIK PROFESI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
Secara umum tujuan mengadakan kode etik yaitu untuk menjunjung tinggi martabat profesi, untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi, untuk meningkatkan mutu profesi, dan untuk meningkatkan mutu organisasi profesi (R. Hermawan S, 1979). Berikut adalah beberapa contoh kode etik profesi yang relavan dengan bidang Teknik Industri.
KODE ETIK PROFESI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
Secara umum tujuan mengadakan kode etik yaitu untuk menjunjung tinggi martabat profesi, untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi, untuk meningkatkan mutu profesi, dan untuk meningkatkan mutu organisasi profesi (R. Hermawan S, 1979). Berikut adalah beberapa contoh kode etik profesi yang relavan dengan bidang Teknik Industri.
1. Production Engineer/Officer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu merahasiakan sistem produksi perusahannya, menjaga keamanan dari spesifikasi mutu produk yang dapat meningkatkan kualitas produk menjadi lebih tinggi.
2. Facility Layout and Plant Designer merupakan salah satu bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja, bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga. Facility Layout and Plant Designer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya, memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
3. Product Design and Development (Desain dan Pengembangan Produk) merupakan bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan membuat inovasi suatu produk yang akan diproduksi, memilih material yang cocok digunakan untuk produk yang akan dibuat. Produk bukan hanya terus dirancang sepanjang perusahaan terus berdiri, tetapi juga membuat rancangan produk baru untuk bersaing dengan competitor yang lain agar tidak gulung tikar dan memikat masyarakat. Product Design and Development memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai inovasi produk yang belum diluncurkan, tidak membocorkan rahasia perusahaan yang menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan.
4. PPIC Officer/Manager memiliki tugas dalam penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya, untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia ketika produksi dilakukan. PPIC Officer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan dana untuk pengadaan material sebaik mungkin dengan tidak menyalahgunakannya, tidak membocorkan rahasia dari proses produksi yang dilakukan.
5. Maintenance Office/Manager memiliki tugas menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan. Maintenance Office/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu membuat jadwal pemeliharaan mesin, peralatan dsb dengan dana yang telah ditentukan, tidak membocorkan rahasia perusahaan mengenai peralatan apa saja yang di-maintenance secara berkala .
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar