Lombok adalah sebuah pulau nan elok yang digambarkan sebagai
“seorang putri cantik yang masih tertidur” karena keindahan dan ketenangannya.
Lombok terletak di antara 2 obyek wisata pesohor dunia yaitu Pulau Bali dan
Pulau Komodo. Lombok selain indah, aman dan nyaman untuk berlibur juga
menyimpan berbagai keunikan budaya dan tradisi yang merupakan bauran dari
berbagai budaya lainnya seperti Bali, Jawa, Bugis, Arab dll. Obyek-obyek
wisatanya sangat indah dan masih alami. Mulai dari ikan hias dan terumbu karang
di dasar laut Gili Trawangan sampai flora dan fauna serta pesona alam nan
menakjubkan di puncak Rinjani. Oleh karena itu, Lombok semakin mendapat tempat
di hati para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Akses
Lombok dapat diakses langsung melaui Jakarta, Surabaya,
Kuala Lumpur dan Singapore dengan pesawat dan Bali dengan pesawat dan ferry.
Jadwal penerbangan tersedia setiap hari dengan beberapa kali penerbangan
reguler terutama dari Bali. Sementara ferry reguler tersedia setiap jam dan
ferry cepat 1 kali sehari dari dan ke Lombok. Selain karena keindahannya,
semakin mudahnya akses ini juga membuat Lombok semakin banyak dikunjungi oleh
para wisatwan.
Geografi
Secara geografis, Lombok terletak pada koordinat 116.351° BT
dan 8.565° LS. Lombok merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau yang ada di
Nusa Tenggara atau yang dulu dikenal dengan nama Sunda Kecil atau Kleine Sunda.
Luas pulau Lombok adalah sekitar 5.435 km² Tempat tertinggi di Pulau Lombok
adalah puncak Gunung Berapi Rinjani [tertinggi kedua di Indonesia] yang
menjulang pada ketinggian 3.726 m di atas permukaan laut.
Demografi
Jumlah populasi penduduk Pulau Lombok adalah sekitar
3.000.000 jiwa menurut data tahun 2009. Penduduk asli Pulau Lombok adalah suku
Sasak yang dipercaya merupakan keturunan dari suku Jawa. Suku Sasak tersebar di
seluruh bagian Pulau Lombok dan mendominasi penduduk secara keseluruhan sampai
85%. Selain oleh suku asli Sasak, Pulau Lombok juga didiami oleh suku Bali,
Jawa, Bugis, Banjar, Melayu, Cina dan Arab.
Asal Kata Lombok
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah
berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq [Sasak: lampau], namun sumber lain
yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah
Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan
Suwung kemudian mengalami kemunduran dan muncullah Kerajaan Lombok. Beberapa
kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik,
Langko, Bayan, Sokong Samarkaton, Selaparang dll.
Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, yang paling maju pada
zaman tersebut dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di
Labuhan Lombok sekarang ini; sebuah teluk yang sangat indah dan mempunyai
sumber air tawar yang banyak. Keadaan ini membuat banyak pedagang dari
Palembang, Banten, Gersik, dan Sulawesi menyiggahinya. Kemudian pada zaman
kekuasaan Prabu Rangkesari, pusat kerajaan Lombok dipindahkan ke Desa
Selaparang atas usul Patih Banda Yuda dan Patih Singa Yuda. Pemindahan ini
dilakukan dengan alasan letak Desa Selaparang lebih strategis dan tidak mudah
diserang oleh musuh dibandingkan posisi sebelumnya. Dengan demikian, dapat
disimpulakn bahawa kata Lombok diambil dari nama kerajaan tersebut. Dalam
bahasa Sasak, secara leksikal kata Lombok berarti lurus atau jujur. Dalam
kehidupan sehari-hari atau secara kentekstual kata Lombok dapat berarti
ketulusan dan kejujuran dalam segala tingkah laku dan menghindarkan diri dari
perbuatan yang merugikan orang lain.
Asal Kata Sasak
Menurut Rulof Goris, pada abad V hingga abad VI terjadi
gelombang migrasi dari Pulau Jawa ke Bali dan Lombok menyusul runtuhnya
Kerajaan Daha dan Kalingga. Alat transportasi laut yang dipakai menyeberang
oleh para migran ke Lombok disebut sak-sak [rakit bambu]. Berdasarkan kata
sak-sak itu lah,menurut Goris, mungkin kata Sasak berasal.
Namun demikian, A Teeuw, sastrawan Indonesia asal Belanda
menduga kata sasak muncul dari kebiasaan masyarakat Lombok masa itu yang
mengenakan ikat kepala berbahan tembasak [kain putih]. Bisa jadi sasak itu
diambil dari suku kata terakhir tembasak yaitu sak yang mengalami proses
pengulangan lalu jadi Sasak.
Sak-sak dalam bahasa Sasak secara leksikal berarti apa pun dan secara kontekstual dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang membaur dan berkembang bersama menjadi satu adalah identitas milik bersama. Oleh karena itu, budaya Sasak Lombok lahir dari berbagai budaya multi etnis yang mendiami pulau ini seperti Jawa, Banjar, Bugis, Melayu, dll.
Sak-sak dalam bahasa Sasak secara leksikal berarti apa pun dan secara kontekstual dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang membaur dan berkembang bersama menjadi satu adalah identitas milik bersama. Oleh karena itu, budaya Sasak Lombok lahir dari berbagai budaya multi etnis yang mendiami pulau ini seperti Jawa, Banjar, Bugis, Melayu, dll.
Budaya
Kedekatan budaya Bali dan Lombok memang tidak dapat
dipisahkan dengan sejarah kedua pulau bertetangga ini. Diawali dengan masuknya
pengaruh paham Syiwa-Buddha dari Pulau Jawa yang dibawa para migran dari
kerajaan-kerajaan Jawa sekitar abad V dan VI M sampai infiltrasi kerajaan hindu
Majapahit yang mengenalkan ajaran Hindu-Buddha ke penjuru timur wilayah
Nusantara pada abad VII M, termasuk ke Bali dan Lombok.
Selain pengaruh budaya dari barat [Bali dan Jawa / majapahit]
kebudayaan Lombok dipengaruhi juga oleh budaya dari timur yaitu budaya Kerajaan
Goa. Namun demikian, pengaruh kebudayaan dari barat ini lah yang lebih menonjol
dalam kehidupan sehari-hari sampai saat ini. Pakaian tradisional seperti ikat
kepala, misalnya, dalam adat Sasak disebut sapuk [pria] sama dengan udeng dalam
busana pria Bali dan serupa dengan blangkon dalam busana pria Jawa.
Kebiasaan nebon [pantang memotong rambut bagi suami yang
istrinya dalam keadaan hamil] yang terdapat di Bali, dikenal pula dalam tradisi
Sasak Lombok. Selama nebon, kegiatan rumah tangga ditangani suami. Kebiasaan
ini dipertahankan dengan tujuan demi melahirkan generasi yang berkualitas
jasmani dan rohaninya.
Tradisi potong gigi, pertunjukan wayang lelendong [kulit],
instrumen gamelan yang sama, tradisi kawin lari dan lain-lain juga beberapa di
atara sekian banyak kesamaan budaya antara Bali dan Lombok. Selain itu,
akulturasi budaya antara Bali dan Lombok juga terlihat dalam ritual penganut
kepercayaan Islam Sasak atau Islam Wetu Telu.
Bahasa
Bahasa daerah yang dituturkan di Pulau Lombok oleh Suku asli
Sasak disebut dengan Bahasa Sasak. Bahasa Sasak dapat dikelompokkan ke dalam
ragam bahasa yang sama dengan Bahasa Jawa dan Bali. Banyak sekali kosa kata
yang cara pelafalan, penggunaan dan maknanya sama dengan kosa kata dalam Bahasa
Bali dan Jawa. Ini desebabkan oleh kedekatan geografis dan historis di antara
mereka. Bahasa Sasak Bali dan Jawa sama-sama bersumber dari bahasa Kawi dengan
aksara Jawa Kuno, Hanacaraka. Aksara Hanacaraka Bali dan Sasak sama-sama
berjumlah 18, sementara Hanacaraka Jawa berjumlah 20 aksara.
Nah, dengan begitu kita harus tetap menjaga dan melesatrikan budaya yang ada di lombok.
Referensi :
keren nih, kebudayaan di lombok emg perlu dijaga dan dilestarikan
BalasHapushttp://www.marketingkita.com/2017/08/expedisi-pengiriman-dalam-ilmu-marketing.html